ARTIKEL
PERANAN
PENGAMALAN PANCASILA DI ERA GLOBALISASI
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Allah Yang Maha Esa yang hingga saat ini masih memberikan nikmat iman dan kesehatan, sehingga saya diberi kesempatan yang luar biasa ini yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan artikel tentang “Peranan Pancasila di Era Globalisasi”.
Adapun penulisan makalah ini merupakan bentuk dari pemenuhan tugas ke-1 mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Pada makalah ini akan dibahas mengenai peranan penting Pancasila di era globalisasi saat ini yang semakin berkembang dan maju.
Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah mendukung serta membantu saya selama proses penyelesaian pembuatan artikel tentang “Peranan Pancasila di Era Globalisasi” ini hingga selesai artikel ini saya susun. Saya juga berharap semoga artikel “Peranan Pancasila di Era Globalisasi” ini dapat memberikan manfaat.
Tak lupa dengan seluruh kerendahan hati, saya meminta kesediaan dosen dan pembaca untuk memberikan kritik serta saran yang membangun mengenai penulisan artikel tentang “Peranan Pancasila di Era Globalisasi” saya ini, untuk kemudian saya akan merevisi dan mengevaluasi kembali pembuatan makalah ini di waktu berikutnya.
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila sebagai dasar serta ideologi negara merupakan suatu bentuk kesepakatan politik saat Negara Indonesia didirikan hingga sekarang memasuki di era globalisasi, Negara Indonesia tetap berpegang kepada Pancasila sebagai dasar Negara serta Ideologi Bangsa Indonesia. Sebagai dasar, Pancasila menjadi acuan Negara dalam menghadapi tantangan global dunia yang terus berkembang samapai saat ini. Di era globalisasi saat ini peranan pengamalan pancasila tentulah sangat penting untuk tetap menjaga kepribadian Bangsa Indonesia. Dengan adanya globalisasi batasan-batasan diantar Negara seakan tak terlihat, sehingga berbagian kebudayaan asing dapat masuk dengan mudah ke masyarakat terkusus masyarak Indonesia.
Hal ini dapat memberikan suatu dampak positif maupun negatif bagi Bangsa Indonesia, jika kita dapat menjalankan dan menerima dengan baik berbagai hal yang timbul dari dampak globalisasi tentunya globalisasi tersebut akan memberikan hal yang positif karena dapat menambah pengetahuan dan mempererat hubungan antar bangsa dan negara di seluruh dunia. Tapi jika kita tidak dapat menerima dengan baik sehingga hal-hal negatif dari dampak globalisasi dapat merusak norma dan moral bangsa kebudayaan indonesia. Dari hal tersebut di butuhkan peranan pengamalan pancasila sebagai dasar dan pedoman negara dalam menghadapi tantangan global yang terus meningkat diera globalisasi saat ini.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana peranan pengamalan Pancasila di era globalisasi?
C. Tujuan Penyusunan
1.
Mengetahui apa itu Pancasila
2.
Mengetahui apa itu perkembangan globalisasi
3.
Memperdalam apa dampak – dampak dari globalisasi
4. Memperdalam pentingnya sebuah pendalaman dan pengamalan pancasila
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
A. Pancasila
Pancasila adalah dasar negara, ideologi bangsa dan falsafah serta pandangan hidup bangsa, yang didalamnya terkandung nilai dasar, nilai instrumental dan nilai praksis. Selain itu Pancasila sebagai ideologi terbuka setidaknya memiliki dua dimensi nilai-nilai, yaitu nilai-nilai ideal dan aktual. Namun nilai-nilai itu kondisinya dipengaruhioleh nilai-nilai yang dibawa globalisasi, sehingga berdampak terjadinya pergeseran peradapan, yang juga membawa perubahan pemaknaan dan positioning Pancasila(Sultan Hamengku Buwono X, Kongres Pancasila IV, UGM 2012).
Pengaruh-pengaruh budaya asing akan bisa dihindari jika kita generasi muda mampu menyaring budaya asing dengan menggunakan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar acuan dalm kehidupan kita. Pancasila yang memiliki semboyan ke-Bhinneka Tunggal Ika-an, dengan pluralismedan multikulturalisme yang harus disatukan oleh “rasa bersama” dalam idiom nation-state berikut semangat nasionalisme yang menyertainya. Sri Edi Swasono berpendapat, nasionalisme menegaskan bahwa kepentingan nasional harus diutamakan, tanpa mengabaikan tanggung jawab global. Dengan demikian Pancasila memiliki makna yang berbeda akan tetapi tetap satu, banyak ragam tetapi tetap mewujudkan persatuan. Seperti halnya yang dituliskanoleh Empu Tantular: “Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Darma Mangrwa”. Menunjukan bahwa Pancasila merupakan alat persatuan dari keanegaraman yang ada di negara Indonesia, multikultural dan juga pluralistik bangsa Indonesia. Tan Hana Darma Mangrwa menurut Empu Tantular adalah tidak ada kewajiban yang mendua, artinya hanya demi bangsa dan negara. Inilah wujud loyalitas yang diharapakan dari semboyan Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Darma Mangrwa”. Loyalitas pada bangsa dan Negara Indonesia, rasa nasionalisme dan patriotism terhadap bangsa dan negara Indonesia. Selanjutnya Sri Edi Swasono mengatakan, bahwa bila pemuda-pemudi Indonesia tidak mampu berwawasan Nusantara, tidak tahu tanah airnya sendiri, tidak tahu sabang merauke dan keanekaragaman di dalamnya, maka ini merupakan cacat embrional bagi nasionalisme Indonesia.Paham nasionalisme muncul sekitar tahun 1779 dan mulai dominan di Eropa padatahun 1830. Revolusi Perancis pada akhir abad ke-18 sangat besar pengaruhnya berkembangnya gagasan nasionalisme tersebut.Sedangkan nasionalisme Indonesiaadalah suatu gerakan kebangsaan yang timbul pada bangsa Indonesia untuk menjadi sebuah bangsa yang merdeka dan berdaulat.
Sejak 4 abad ke-19 dan ke-20, muncul benih-benih nasionalisme. Nasionalisme berasal dari kata “nation‟ yang berarti bangsa.Terkadang kata “nasionalisme” itu sendiri telah sering disalahartikan oleh masyarakat. Nasionalisme sering diartikan sebagai sebagai paham chauvinisme yang berarti paham yang merendahkan bangsa lain dan menjunjung tinggi bangsa sendiri dengan cara yang berlebihan. Persepsi yang salah tentang kata “nasionalisme” perlu mendapat tanggapan dari masyarakat itu sendiri karena nasionalisme dapat menghantarkan dan menjadikan suatu bangsa tersebut menjadi bangsa yang besar. Seperti pepatah mengatakan “Bangsa yang besar adalah bangsa yang dapat menghargai jasa-jasa pahlawannya”. Pepatah tersebut menjelaskan arti kata “nasionalisme” yang sebenarnya, apapun tantangan dan hambatanya bangsa dan negara sendiri yang utama. Nasionalisme yang benar mengutamakan kepentingan nasional tanpa mengabaikan tanggungjawab global.Disamping beberapa pendapat di atas tentang nasionalisme, berikut ini beberapa pengertian nasionalisme dari beberapa tokoh.
Menurut Ernest Renan, nasionalisme adalah kehendak untuk bersatu dan bernegara. Sedangkan Otto Bauer mengatakan bahwa nasionalisme adalah suatu persatuan perangai atau karakter yang timbul karena perasaan senasib.Dari kedua pendapat tersebut bisa diambil suatu kesimpulan, di dalam nasionalisme terkandung suatu makna kesatuan dan cinta tanah air, mencintai bangsa dan negara dengan mewujudkan persatuan bangsa dari berbagai ragam perbedaan.Sementara itu dilihat dari asal usul katanya, kata globalisasidiambil dari kata
global yang maknanya universal. Selama ini globalisasi belum memiliki makna yang baku, selama ini makna globalisasi tergantung dari mana orang memandang. Akan tetapi secara umum globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, budaya dan bentuk-bentuk interaksi yang lain. Globalisasi juga diartikan suatu fenomena dimana batasan-batasan antarnegara seakan memudar karena terjadinya berbagai perkembangan di segala aspek kehidupan, khususnya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.Dengan terjadinya perkembangan berbagai aspek kehidupan khususnya di bidang iptek maka manusia dapat pergi dan berpindah ke berbagai negara dengan lebih mudah serta mendapatkan berbagai informasi yang ada dan yang terjadi di dunia.
(Irhandayaningsih,
Anna. "Peranan Pancasila dalam Menumbuhkan Kesadaran Nasionalisme Generasi Muda di Era Global." Humanika:
Jurnal Ilmiah Kajian Humaniora, vol. 16, no. 9, Dec. 2012.)
B. Globalisasi
Globalisasi adalah gejala menyatunya kehidupan manusia di dunia tanpa mengenal batasan- batasan fisik-geografik dan sosial. Ia dipicu dan dipacu oleh kemajuan pesat dalam bidang teknologi yang dikenal dengan istilah Triple “T”Revolution, yaitu perkembangan kemajuan di sektor teknologi komunikasi informasi, tranformasi dan trade (liberalisasi perdangangan).
Terdapat empat jenis proses yang menyatukan kehidupan manusia, yaitu citra global, mal global, tempat kerja global, dan keuangan global.
Globalisasi merupakan tantangan dan menurut Champy, lingkungan yang mampu menghadaqpi tantangan masa depan itu yaitu lingkungan yang merangsang pemikiran majemuk.
AMIN, Zainul Ittihad. “Materi pokok pendidikan kewarganegaraan” ; 1-9/ MKDU4111/3sks/ Zainul Ittihad Amin.- - Cet. 26; Ed.1. - - Tangerang Selatan: UniversitasTerbuka, 2017.
BAB 3
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pancasila
Secara etimologis istilah “Pancasila” berasal dari Sansekerta dari India (bahasa kasta Brahmana) adapun bahasa rakyat biasa adalah bahasa Prakerta. Menurut Muhammad Yamin, dalam bahasa sansekerta perkataan “Pancasila” memilki dua macam arti secara leksikal yaitu :
“panca” artinya “lima”
“syila” vokal I pendek artinya “batu sendi”, “alas”, atau “dasar”
“syiila” vokal i pendek artinya “peraturan tingkah laku yang baik, yang penting atau yang senonoh”
Kata-kata tersebut kemudian dalam bahasa
Indonesia terutama bahasa Jawa diartikan “susila “ yang memilki hubungan dengan
moralitas. Oleh karena itu secara etimologis kata “Pancasila” yang dimaksudkan
adalah adalah istilah “Panca Syilla” dengan vokal i pendek yang memilki makna
leksikal “berbatu sendi lima” atau secara harfiah “dasar yang memiliki lima
unsur”. Adapun istilah “Panca Syiila” dengan huruf Dewanagari bermakna 5 aturan
tingkah laku yang penting. (Sumber : https://pancasila.weebly.com/pengertian-pancasila.html)
B. Pengertian Globalisasi
Globalisasi adalah gejala menyatunya
kehidupan manusia di dunia tanpa mengenal batasan- batasan fisik-geografik dan
sosial. Ia dipicu dan dipacu oleh kemajuan pesat dalam bidang teknologi yang
dikenal dengan istilah Triple “T”Revolution, yaitu perkembangan kemajuan
di sektor teknologi komunikasi informasi, tranformasi dan trade (liberalisasi perdangangan). (sumber : BMP MKDU4111/Modul-4)
Globalisasi
adalah berasal dari
kata Globalization. Global artinya dunia sedangkan lization artinya adalah proses. Secara bahasa arti Globalisasi
adalah Suatu proses yang mendunia, suatu proses yang membuat manusia saling terbuka dan
bergantung satu sama lainnya tanpa
batas waktu dan jarak. (Sumber :
https://salamadian.com/pengertian-globalisasi/)
C. Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai-Nilai Nasionalisme
1.
Dampak Negatif Globalisasi
a.
Globalisasi mampu meyakinkan
masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga
tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi
liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang
b.
Dari globalisasi aspek ekonomi,
hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri membanjiri di Indonesia.
Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala
berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita
terhadap bangsa Indonesia.
c.
Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena
gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang
oleh masyarakat dunia dianggap sebagai
kiblat.
d.
Mengakibatkan adanya kesenjangan
sosial yang tajam antara yang kaya
dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal
tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin
yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.
e.
Munculnya sikap individualisme yang
menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya
individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa
2. Dampak Positif Globalisasi
a.
Dilihat dari globalisasi politik,
pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan
adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan
djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan
positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme
terhadap negara menjadi meningkat.
b.
Dari aspek globalisasi ekonomi,
terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan
devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi
bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.
c.
Dari globalisasi sosial budaya kita
dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan
disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan
bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa
nasionalisme kita terhadap bangsa.
.
D. Pancasila sebagai dasar nilai dalam strategi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Karena pengembangan ilmu dan teknologi hasilnya selalu bermuara pada kehidupan manusia maka perlu mempertimbangkan strategi yang tepat, baik dan benar agar pengembangan ilmu dan teknologi memberi manfaat mensejahterakan manusia. Peran pancasila sebagai paradigma pengembangan ilmu harus sampai pada penyadaran, bahwa fanatisme kaidah kenetralan keilmuan hanyalah akan menjebak diri seseorang pada masalah-masalah yang tidak dapat diatasi dengan semata-mata berpegang pada kaidah ilmu sendiri, khususnya mencakup pertimbangan etis, religius, dan nilai budaya yang bersifat mutlak bagi kehidupan manusia yang berbudaya.
Isnaeni, Diyah dkk. “Pendidikan
Pancasila Untuk Perguruan Tinggi”. Baskara Media dan Aditya Media Group : Juli
2018.
https://beritabojonegoro.com/read/18562-peran-pancasila-dalam-era-globalisasi.html file:///C:/Users/Acer/Downloads/PERANAN%20PANCASILA%20DALAM%20ERA%20GLOBALISASI.pdf
E.
Pancasila Sebagai
Pedoman Dalam Menghadapi Globalisasi
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia yang sudah ditentukan oleh para pendiri bernegara,berbagai tantangan dalam menjalankan ideologi pancasila juga tidak mampu untuk menggantikankan pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia,pancasila terus dipertahankan oleh segenap bangsa Indonesia sebagai dasar negara,itu membuktikan bahwa pancasila merupakan ideologi yang sejati untuk bangsa Indonesia. Oleh karena itu tantangan di era globalisasi yang bisa mengancam eksistensi kepribadian bangsa,dan kini mau tak mau,suka tak suka ,bangsa Indonesia berada di pusaran arus globalisasi dunia.Tetapi harus diingat bahwa bangsa dan negara Indonesia tak mesti kehilangan jatidiri,kendati hidup ditengah-tengah pergaulan dunia.Rakyat yang tumbuh di atas kepribadian bangsa asing mungkin saja mendatangkan kemajuan,tetapi kemajuan tersebut akan membuat rakyat tersebut menjadi asing dengan dirinya sendiri.Mereka kehilangan jatidiri yang sebenarnya sudah jelas tergambar dari nilai-nilai luhur pancasila.
Dalam arus globalisasi saat ini dimana tidak ada lagi batasan-batasan yang jelas antar setiap bangsa Indonesia,rakyat dan bangsa Indonesia harus membuka diri. Dahulu,sesuai dengan tangan terbuka menerima masuknya pengaruh budaya hindu,islam,serta masuknya kaum barat yang akhirnya melahirkan kolonialisme.pengalaman pahit berupa kolonialisme tentu sangat tidak menyenangkan untuk kembali terulang. Patut diingat bahwa pada zaman modern sekarang ini wajah kolonialisme dan imperialisme tidak lagi dalam bentuk fisik, tetapi dalam wujud lain seperti penguasaan politik dan ekonomi. Meski tidak berwujud fisik, tetapi penguasaan politik dan ekonomi nasional oleh pihak asing akan berdampak sama seperti penjajahan pada masa lalu, bahkan akan terasa lebih menyakitkan. Dalam pergaulan dunia yang kian global, bangsa yang menutup diri rapat-rapat dari dunia luar bisa dipastikan akan tertinggal oleh kemajuan zaman dan kemajuan bangsa-bangsa lain. Bahkan, negara sosialis seperti Uni Soviet yang terkenal anti dunia luar tidak bisa bertahan dan terpaksa membuka diri.
Maka kini, konsep pembangunan modern harus membuat bangsa dan rakyat Indonesia membuka diri. Dalam upaya untuk meletakan dasardasar masyarakat modern, bangsa Indonesia bukan hanya menyerap masuknya modal, teknologi, ilmu pengetahuan, dan ketrampilan, tetapi juga terbawa masuk nilai-nilai sosial politik yang berasal dari kebudayaan bangsa lain.
Yang terpenting adalah bagaimana bangsa dan rakyat Indonesia mampu menyaring agar hanya nilai-nilai kebudayaan yang baik dan sesuai dengan kepribadian bangsa saja yang terserap. Sebaliknya, nilai-nilai budaya yang tidak sesuai apalagi merusak tata nilai budaya nasional mesti ditolak dengan tegas. Kunci jawaban dari persoalan tersebut terletak pada Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara. Bila rakyat dan bangsa Indonesia konsisten menjaga nilai-nilai luhur bangsa, maka nilai-nilai atau budaya dari luar yang tidak baik akan tertolak dengan sendirinya.
file:///C:/Users/Acer/Downloads/PERANAN%20PANCASILA%20DALAM%20ERA%20GL OBALISASI.pdf
BAB 4
KESIMPULAN
Berdasarkan latarbelakang dan penjelasan dari beberapa referensi dengan ini saya menyimpulkan bahwa peranan pengamalan pancasila di era globalisasi ini sangat penting. Bahwasannya dalam hal ini Bangsa Indonesia tidak dapat terhindar dari sebuah perkembangan ataupun tantangan globalisasi tersebut. Dalam hal ini Pancasila adalah sebagai pedoman utama dalam menghadapi tantangan globalisasi yang semakin berkembang saat ini kususnya dalam menjaga nama baik dan jatidiri Bangsa Indonesia terkusus pada lokal budaya dan khasanah hidup bangsa saat ini.
Dalam hal ini perlunya sebuah pendidikan kewarganegaraan pada setiap kalangan individu baik masyarakat ataupun pelajar agar mampu mengamalkan dan menerapkan peranan pancasila di era globalisasi terkusus dalam menyaring atau memfilter baik budaya ataupun pengetahuan yang berasal dari luar untuk diterima dan diterapkan sesuai dengan hidup dan pola pikir yang sesuai dengan khasanah hidup Bangsa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
- Buku Materi Pokok Pendidikan Kewarganegaraan – MKDU4111
- Irhandayaningsih, Anna. "Peranan Pancasila dalam Menumbuhkan Kesadaran Nasionalisme Generasi Muda di Era Global." Humanika: Jurnal Ilmiah Kajian Humaniora, vol. 16, no. 9, Dec. 2012.
- AMIN, Zainul Ittihad. “Materi pokok pendidikan kewarganegaraan” ; 1-9/ MKDU4111/3sks/ Zainul Ittihad Amin.- - Cet. 26; Ed.1. - - Tangerang Selatan: UniversitasTerbuka, 2017.
- Isnaeni, Diyah dkk. “Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi”. Baskara Media dan Aditya Media Group : Juli 2018.
- https://pancasila.weebly.com/pengertian-pancasila.html)
- https://salamadian.com/pengertian-globalisasi/
- https://beritabojonegoro.com/read/18562-peran-pancasila-dalam-era-globalisasi.html
- file:///C:/Users/Acer/Downloads/PERANAN%20PANCASILA%20DALAM%20ERA%20GLOBAL ISASI.pdf
PENUTUP
Demikian artikel tentang “Peranan Pengamalan Pancasila di Era Globalisasi” yang saya susun berdasarkan sumber dan referensi. Masih banyak kekurangan dan kekeliruan yang dilakukan dalam penyusunan artikel ini. Maka dengan hal ini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan juga pada dosen pengampu atas kekurangan dan kekeliruan yang terjadi dalam saya menyusun artikel ini.
Dengan rendah hati dan dengan sepenuh hati saya mohon bantuan dan tanggapannya atas artikel yang saya susun ini, yang kemudian dapat saya jadikan sebagai bahan evaluasi untuk penyusunan artikel berikutnya.
Demikian artikel ini saya susun. Atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan terimakasih banyak dan salam kasih.
0 Komentar